SEKOMED: Seputar Kota Medan

Ketika Tukang Kue Pancung Bicara Pemilu

Label:
Medan _ (SEKOMED) Pemilu 2009 semakin dekat, berbagai partai politik dengan beragam visi dan misi berlomba-lomba mencari simpati rakyat. Hal itu tentunya lumrah setiap kali pemilu akan dilaksanakan. Berbagai opini pun bermunculan dari berbagai kalangan, mulai dari masyarakat kalangan atas, sampai kalangan bawah punya opini tersendiri tentang pemilu yang akan segera berlangsung.

Seperti Wak Lobe (63), warga Desa Klumpang Hamparan Perak yang sehari-harinya berprofesi sebagai penjual kue pancung ini punya opini sendiri tentang pemilu. Ketika ditanyai mengenai tanggapannya tentang pemilu 2009 pagi tadi (10/2). “ Sebetulnya gak ada bedanya dengan pemilu yang udah lewat, banyak kali partai buat kepala kita pening aja mau piilh yang mana,” ujarnya sambil membolak-balik kue pancung di atas penggorengan. Apa yang dikeluhkannya mungkin saja mewakili keluhan banyak warga lainnya yang berpikiran serupa.
Ketika ditanyai tentang peluang parpol mana yang berpeluang besar memenangi pemilu kali ini, dengan santai pria hitam kurus ini mengatakan, “ menurutku SBY pasti tetap yang terkuat, apalagi langkah-langkahnya menjelang pemilu ini semakin menaikkan pamornya di masyarakat, seperti diturunkannya harga BBM sampai Rp 4.500 per liter. Aku yakin masyarakat pasti milih dia lagi” Duda berambut putih yang memiliki 3 anak, dan 7 orang cucu ini sepertinya begitu memfavoritkan SBY, hal itu terlihat dari ocehannya yang selalu memuja presidan RI itu. Bahkan di bagian depan gerobak kue pancungnya tertempel stiker kecil partai demokrat.

“ Mungkin Megawati dengan PDIPnya, atau Hidayat Nur Wahid dengan PKSnya bisa jadi pesaing terberat SBY dalam pemilu 2009 ini. Tapi bisa juga banyak partai kecil yang bergabung dengan partai besar untuk menggulingkan SBY, karena partai-partai baru sekarang ini pun punya tokoh yang sudah tidak asing di dunia politik, seperti Prabowo di GERINDRA, Wiranto di HANURA, Sutiyoso di PIS, dan lain-lain” tambah kakek energik ini dengan menyatakan kemungkinan koalisi beberapa partai, ternyata pengetahuannya tentang politik lumayan juga.
Sambil menghisap rokok kreteknya, kakek yang sudah 5 tahun menduda ini mengatakan betapa sulitnya memilih pemimpin yang betul-betul cocok, karena rakyat kebanyakan tidak tahu banyak tentang profil para calon pemimpin mereka, mungkin juga rakyat sudah malas dan tidak begitu peduli memilih pemimpin, karena merasa sering dikecewakan oleh para pemimpin yang biasanya hanya mengumbar janji-janji saja, tanpa adanya relisasi dari janji palsunya tersebut. “nanti kalau sudah di atas, tak ingat dia lagi menginjak bumi,” katanya dengan sedikit berfilosofi.
Di akhir wawancara, pria tua ini berharap semoga kedepannya bangsa ini tidak lagi susah dalam segala hal, mulai dari lowongan pekerjaan, biaya pendidikan yang murah, dan harga sembako yang terjangkau, semuanya demi kesejahteraan masyarakat, terutama masyarakat kecil yang sering merasa diberlakukan tidak adil oleh pemerintah.

“ Aku sudah tua, gak banyak lagi yang kuharapkan dari negara ini, mungkin umurku paling lama 10 tahunan laginya, doaku semoga anak-anak dan cucu-cucuku nanti bisa hidup lebih layak dari aku sekarang,” ujarnya sambil menggaruk rambut putihnya yang kusut karena lobe yang dipakainya seharian.

Sepertinya apa yang disampaikan Wak Lobe juga merupakan keluhan dan tentunya harapan banyak rakyat lain yang bernasib serupa di negara tercinta ini. Dan harapan kita tentunya pemilu 2009 ini menjadi momentum kebangkitan Republik Indonesia. (munir)
0 komentar:

Posting Komentar

Rubrik

Followers